Laman

Jumat, 29 Agustus 2014

Komunikasi Sosial dengan Warga Sukamade


Komunikasi Sosial
          Komunikasi Sosial adalah suatu kegiatan dimana kita sebagai pendatang mencari info tentang daerah sekitar dalam semua bidang mulai dari ekonomi , hingga koservasi , dalam kegiatan ini diperlukan SDM yang bisa menempatkan posisi disegala bidang , Humanis , mudah bergaul ,tidak malu untuk bertanya berikut adalah hasil Komunikasi Penulis dengan warga daerah sekitar Desa Sukamade , banyuwangi . 

Hari/ Tanggal  : Kamis, 13 Februari 2013                  
Narasumber     : Bapak Moh Toyip                            
Umur               : 50 Th                                                
Status              : Menikah                                           
Pendidikan      : SD                                                    
Pekerjaan         : Mandor Karet
Anak               : 3 orang
Pendamping    : Daud Efendi

Gambaran singkat keluarga bapak Matoyep
            Bapak Matoyep adalah mantan kepala Dusun Sukamade selama 20 tahun jadi, untuk pengalaman bapak ini pasti sudah sangat mengerti tentang nya, memiliki 3 orang anak ,yang pertama kuliah di jember, yang kedua masih SD di SDN 2 Sarongan Dan yang terakhir masih belum sekolah seumuran anak  Taman kanak kanak, dengan pekerjaan sebagai mandor dan istrinya berjualan di rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
A.    Aspek Konservasi
            Bapak matoyep merupakan mantan kepala Dusun selama 20 tahun dan juga pernah manjadi penjaga hutan dia daerah hutan  Sukamade ini, sedangkan untuk perusakan hutan yang marak saat ini adalah pencurian bambu yang dilakukan oleh orang luar daerah dari Sukamade , dan lucu nya dari petugas PA (Pelindung Alam) sendiri cenderunng membiarkan dari tindakan pencurian bambu yang dilakukan setiap hari , dan mereka pun dalam pencurian ini membawa nya secara terang-terangan karna mereka lakukan pada siang hari dan melewati jalan-jalan umum bahkan juga melewati pos-pos pemantauan tetapi oleh petugas penjaga pos itu cenderung dibiarkan tanpa ada tindakan  lebih lanjut .
            Tetapi jika penduduk warga yang mengambil bambu , untuk digunakan menjadi atap yang hanya setahun sekali tapi mengapa warga desa yang langsung di tindak dimintai surat pernyataan yang dilegalisasi oleh kantor desa dan polsek setempat . ini lah yang membuat warga desa sukamade tidak suka petugas resort setempat (PA) . petugas dirasa pilih kasih terhadap warga desa dan pencuri sebenarnya yang berasal dari luar desa sukamade

B.     Aspek ekonomi
             Ekonomi dari bapak Matoyep sudah cukup , meskipun dari penghasilan nya hanya Rp 31.000 perhari pak Matoyep ini masih mampu untuk membiayai anak nya yang telah berkuliah di salah satu perguruan tinggi di jember, itu semua dapat terwujud karena selain bekerja sebagai mandor karet di PTPN pak Matoyep juga memiliki pekerjaan sampingan yaitu memiliki toko kebutuhan barang sehari-hari , tak hanya itu bapak matoyep merupakan orang yang supel , dia juga berternak sapi, mengingat bahan makanan untuk sapi di dusun Sukamade sangat memenuhi atau mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangan  sapi.
            Sebagian besar penduduk Sukamade adalah pekerja di perkebunan , itulah mengapa meskipun mereka mampu untuk membangun rumah mereka tidak serta merta , membangun rumah di karenakan tanah yang mereka tempati adalah tanah milik perkebunan jadi , warga Sukamade sudah mengeri dengan sendiri nya bahwa suatu saat nanti pasti tanah milik perkebunan ini akan diambil kembali oleh PTPN, solusinya penduduk Sukamade membeli tanah di daerah lain , yang bukan bagian dari perkebunan untuk suatu saat nanti jika dibutuhkan dijadikan tempat tinggal sebenarnya.
C.    Aspek Pendidikan
            Pendidikan adalah mata uang yang berguna dimana-mana” mungkin pepatah diatas lah yang membuat bapak Matoyep sangat berambisi untuk menuntaskan pendidikan anak anak nya sehingga meskipun dalam ketercukupan ,buktinya bapak tiga anak ini merelakan pertamanya ,perempuan pula untuk tinggal jauh dari rumah demi menuntaskan pendidikan tak bisa dipungkiri meskipun latar belakang pendidikan Bapak Matoyep hanya lulusan SD dia mengerti untuk menjawab tantangan zaman diperlukan sebuah pendidikan yang matang.
            Sedangkan perkembangan pendidikan di dusun Sukamade sudah mulai bangkit dan hidup ini ditunjukan dengan adanya sekolahan SD,SMP,SMA meskipun hany satu atap tetapi ini sudah sangat membantu anak-anak Sukamade. Karna sebelum adanya sekolahan SMP, dan SMA anak-anak penuh ambisi ini harus turun gunung setiap hari guna mendapatkan pengajaran.
D.    Aspek Kebudayaan
            Tak banyak yang saya dapatkan dari kebudayaan di daerah Sukamade ini karena kebanyakan penduduknya adalah suku Madura dan Jawa sehingga kebudayaan yang sering muncul sama dengan kebudayaan orang jember pada umum nya seperti , selamatan pada   hari-hari besar, khitanan , Walima`an (pernikahan) dan untuk orang yang telah meninggal  juga di doakan  selama tujuh hari atau yang sering disebut tahlilan yang diteruskan dengan          40 harinya , nyatos (peringatan 100 hari ) dan nahun (peringatan 1 tahun) yang dilakukan setiap tahun .
            Biasanya saat ada warga yang memiliki hajat ataupun kerepotan pasti dengan sendirinya setiap warga akan saling membantu tanpa pamrih , tanpa imbalan , sehingga       ke-Gotong royongan di desa Sukamade sangat erat. Ini menunjukan dalam suatu keterisoliran kita perlu membangun jaringan sebesar dan sekuat mungkin untuk saling melengkapi.
E.     Aspek Kesehatan
            Kesehatan keluarga ini sudah sangat memenuhi karna apa, karna semua kesehatan ataupun biaya pengobatan jika salah satu keluarga ada yang jatuh sakit maka sepenuhnya akan ditanggung oleh perusahaan tempat dimana bapak Matoyep bekerja yaitu PTPN ,meskipun anak nya yang berada di jember pun jatuh sakit, biaya pengobatan pun akan di bebankan kepada perusahaan selama mengobati nya di rumah sakit milik pemerintah.

            Sedangkan untuk fasilitas kesehatan di dusun ini sebenarnya masih kurang , dalam suatu dusun dengan sekitar 1500 jiwa ini hanya terdapat satu mantri saja, untung nya seoranga mantri ini sudah sangan multifungsi , jadi semua urusan kesehatan bisa dilakukan mulai dari orang sakit kecelakaan hingga melahirkan .
F.     Aspek Keamanan
            Desa ini aman dari pencurian barang-barang penduduk karena memang aksesmasuk untuk ke desa ini melwati beberapa Pos penjagaan dan memang hanyaitu jalan yang bisa dilalui sehingga jika ada seorang pencuri masuk dan ada warga yang kehilangan langsung menghubungi pos penjagaan pasti ketemu itu pencuri nya. Untuk masalah antar warga pernah terjadi itupun tidak sampai memakan korban karna semua warga merasa dalam satu desa ini satu nasib dalam keterisoliran dari dunia luar sehingga mereka akan punya rasa saling memiliki dan melindungi
            Tetapi lain hal nya bagian dari Taman Nasional sering sekali dan hampir setiap hari terjadi pencurian pohon bambu dan telor penyu, itu dikarenakan minim nya petugas yang berjaga di lapangan dengan wilayah yang luas sehingga tidak bisa koordinir dari seluruh kawasan TNMB ini.
G.    Aspek Keagamaan
            Dusun Sukamade ini terdiri dari 2 agama dengan mayoritas ber agama Islam dan Kristen dari seluruh warga yang ada di dusun Sukamade ini hanya ada 1-5 oranga yang beragama Kristen , tetapi semua hidup rukun meskipun minoritas tak pernah terjadi kecemburuan sosial ataupun sengketamasalah agama. Dapat disimpulakan Toleransi keagamaan di dusun Sukamade sudah sangat memenuhi dan pantas diacungi jempol.
            Sekian Liputan dari saya kali ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar